Selasa, 20 Maret 2018

Mengenal C-Panel sebagai media kelola website anda


Untuk mengelola website dan mengupload file file ke hosting website, kita memerlukan C-Panel untuk melakukannya. Melalui postingan ini akan dibahas tentang pengertian C-Panel, cara login ke cPanel dan melihat fitur yang tersedia di cPanel.


Pengertian cPanel

cPanel adalah sebuah software ‘control panel’ untuk mengelola web hosting. cPanel dalam ‘website’ dimana kita akan melakukan banyak hal terkait pengelolaan web hosting dan web domain. Saat ini cPanel digunakan oleh sebagian besar situs web hosting.

Cara Login ke cPanel

Untuk login ke cPanel, kita harus mengunjungi alamat tertentu. Alamat ini bersifat rahasia dan diinformasikan di dalam email dari pihak web hosting. Biasanya cPanel bisa diakses dengan menambahkan “/cpanel” ke nama domain, seperti www.websiteku /cpanel.

Beberapa web hosting  tidak menggunakan nama domain untuk alamat cPanel, tapi hanya berupa IP address.
Untuk dapat masuk ke cPanel, kita harus menggunakan userid dan password yang diberikan oleh pihak web hosting. Kedua informasi ini biasanya ada di email pemberitahuan sewaktu menyewa web hosting

Berikut adalah tampilan halaman login cPanel:






Sekilas Fitur cPanel

Di dalam cPanel terdapat banyak menu yang bisa digunakan untuk mengatur berbagai fungsi web hosting seperti upload file, membuat database, menambahkan domain, dll.
Setiap item dan menu di dalam cPabel dikelompokkan ke dalam masing-masing kategori seperti Mail, Files, Logs, Security, Domains, dll.. Kita hanya perlu menggunakan beberapa menu saja.
Setiap kategori ini bisa di drag-and-drop, sehingga kita bisa meletakkan kategori yang sering diakses di bagian paling atas cPanel.






Disisi kanan tampilan cPanel terdapat tabel Stats yang berisi informasi mengenai kapasitas yang telah terpakai, seperti ukuran harddisk, memory dan pemrosesan CPU web server. Klik link Expand Status untuk memperbesar informasi yang ditampilkan.


Mengganti Password cPanel

Beberapa webhosting akan memberikan password awal cPanel yang terdiri dari kata acak yang sudah diingat. Password tersebut bisa diubah.

Yaitu dengan cara Pilih menu Change Password pada kategori Preference, akan tampil jendela baru tempat untuk menginput password lama dan password baru.

Setelah memasukkan password baru klik tombol Change Password cPanel.

Mengenal domain sebagai alamat untuk website online


Pengertian Web Domain

Web domain adalah ‘alamat’ dari tempat  file file website disimpan. Contoh web domain . www.google.com,  www.kaskus.co.id.
Web domain disewa  dari perusahaan penyedia web domain (biasa disebut dengan domain registrar).
Web domain  bisa disewa dalam jangka wktu satu tahun.
Harga web domain dibedakan menurut Top Level Domains (TLD), yakni apakah domain tersebut berakhiran .com, .org, .net, .co.id, atau .id. Selain itu, faktor harga juga dipengaruhi dari tempat kita membeli domain.

Beberapa TLD juga membutuhkan syarat khusus, sebagai contoh, untuk mendapatkan domain dengan akhiran .co.id, kita harus memiliki perusahaan yang berbadan hukum, serta melampirkan dokumen pelengkap seperti SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan), serta akta pendirian perusahaan (CV, PT atau Firma). Sedangkan untuk domain yang umum seperti .com, tidak memerlukan syarat apapun.


Struktur, Tipe dan Jenis-jenis Domain Web

Web domain  atau dikenal dengan domain adalah alamat website
Sebuah alamat website terdiri dari struktur tetap yang terdiri dari Top Level Domain, Second Level Domain, Third Level Domain dan Sub domain.

Pengertian TLD (Top Level Domain)

TLD yang merupakan singkatan dari Top Level Domain adalah bagian dari alamat website
Contoh TLD lainnya yakni .net, .org, atau .id.

Terdapat ratusan TLD yang bisa digunakan. Selain TLD klasik seperti .com, .net atau .org, saat ini juga tersedia TLD yang terdiri dari kata seperti .website, .ninja, .travel, atau .yoga.
Selain itu, terdapat juga istilah Country Code Top Level Domains (ccTLD)ccTLD adalah TLD khusus yang digunakan untuk negara tertentu. Sebagai contoh, domain .id digunakan untuk negara Indonesia.us untuk Amerika Serikat.my untuk Malaysia.sg untuk Singapura, dll.

Second Level Domain

Second Level Domain. SLD berada setelah TLD, yakni setelah bagian “.com” dari sebuah situs.
Beberapa domain juga menggunakan second level domain yang seolah-olah bagian dari top level domain. Contohnya, di Indonesia terdapat domain dengan akhiran .co.id, ac.id, atau web.id, seperti yang digunakan oleh www.kaskus.co.id. Bagian “co” di disini tetap disebut sebagai second level domain.

 

Third Level Domain

Setelah second level domain, masih ada third level domain. Ini adalah bagian selanjutnya dari nama domain. Dari contoh www.kaskus.co.id, kata “kaskus” terletak di bagian third level domain.

Pengertian Sub Domain

Selain struktur heriarki domain: top, second, dan third level domain, juga terdapat istilah Sub Domain.
Sub Domain adalah sebutan untuk domain yang merupakan bagian dari domain utama.  Contoh www.google.com adalah domain utama, maka mail.google.com adalah sub domain dari situs google. Bagian “forum” dan “mail” inilah yang dimaksud dengan sub domain.
Sub domain dapat dibuat tanpa tambahan biaya, dengan catatan layanan hosting menyediakan fitur ini.

 

Mengenal ICANN dan PANDI


ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers) adalah badan internasional yang mengatur pendaftaran sebuah nama domain. Jika kita membeli domain, sebenarnya kita juga akan terdaftar ke ICANN. Namun kita tidak membeli langsung nama domain dari ICANN, cukup melalui jasa layanan ‘domain registrar’.
Khusus untuk Country Code TLD, ICANN memberikan wewenang pengaturan ini kepada masing masing negara. Di Indonesia, domain “.id” dikelola oleh PANDI (Pengelola Nama Domain Internet Indonesia). Domain yang dikelola oleh PANDI adalah semua domain dengan akhiran .id, seperti co.idac.id, web.id, atau hanya .id saja (yang baru diluncurkan beberapa waktu lalu).

Syarat untuk Membeli Domain

Pada awalnya, setiap TLD ditujukan untuk keperluan tertentu, misalnya .com untuk perusahaan, .net untuk network atau jaringan, dan .org untuk organisasi,

Namun pada prakteknya, kita bisa membeli nama domain dengan TLD apapun, terlepas apakah situs kita memang sebuah perusahaan, jaringan, organisasi atau hanya perorangan.
Selain open TLD, terdapat juga nama domain yang tidak bisa didaftarkan dengan bebas, atau membutuhkan syarat tertentu. Sebagai contoh, PANDI menyaratkan seluruh domain “.id” hanya bisa didaftarkan oleh WNI saja (dengan melampirkan KTP), dan untuk domain .co.id harus ditambahkan dengan surat izin usaha (SIUP).

Tips dan Pertimbangan Cara Memilih Nama Domain

Nama domain ibarat identitas dan menjadi nilai jual tersendiri. Memilih nama domain akan menentukan ‘brand’ atau merk yang ingin dibangun, dan juga SEO. SEO (Search Engine Optimization) adalah ilmu yang berkaitan dengan tips dan trik agar situs kita bisa tampil teratas dalam hasil pencarian mesin pencari seperti Google.

Berikut adalah pertimbangan dalam memilih nama domain


Singkat dan Mudah Diingat
Nama domain yang sederhana dan mudah diingat adalah faktor paling penting agar pengunjung website mudah mengunjungi situs kita dikemudian hari.

Gunakan kata kunci (keyword)
Keyword atau ‘kata kunci’ berkaitan dengan SEO yang akan menentukan kemungkinan situs kita tampil teratas dalam hasil pencarian google.
Jika anda berencana membuat situs untuk usaha jasa laundry, domain www.laundrymurah.commungkin cocok, atau jika membuat situs tentang review handphone, bisa menggunakan nama domain www.reviewhandphone.com.
Pengecualian untuk tips ini adalah jika anda punya merk sendiri, atau nama-nama keyword tersebut sudah tidak tersedia. Sebagai contoh, nama domain seperti www.amazon.com atau www.lazada.co.id tidak menggunakan keyword sama sekali. Untuk situs seperti ini, perlu ‘usaha lebih’ agar tampil di hasil pencarian google.

Walaupun keyword adalah hal yang penting, anda sebaiknya juga tidak terjebak dalam hal ini. Dalam ilmu SEO, terdapat istilah ‘long tail keyword’, atau keyword panjang yang sangat tertarget. Domain yang ‘panjang’ seperti ini memang mengandung banyak kata kunci, namun menjadi susah diingat.

Target Area

Jika anda membuat website untuk bisnis yang hanya melayani area tertentu, pertimbangkan juga untuk menambahkan nama area tersebut. Sebagai contoh, layanan laundry yang hanya melayani kota bandung bisa menggunakan nama domain www.laundrybandung.com.
Ini berkaitan dengan pole pencarian yang dilakukan oleh masyarakat bandung, dimana besar kemungkinan mereka mengetik “laundry di bandung” pada kotak pencarian google.

Tools untuk Memilih Nama Domain

Terdapat beberapa situs yang memudahkan pencarian nama domain, beberapa diantaranya adalah domaintyper.comdomainsbot.comnametumbler.com, atau namemesh.com. Selain mengecek ketersediaan domain, situs-situs tersebut juga akan menampilkan saran nama situs. Walaupun kebanyakan sarannya hanya cocok untuk nama situs yang menggunakan bahasa Inggris.

Mengenal Web Hosting sebagai media penyimpanan website online


Bagi teman teman yang tertarik dengan cara membuat website online, beberapa istilah yang haru kita pahami terlebih dahulu seperti: web hosting, web domain, shared web hosting, cPanel, dll.

Pada postingan ini saya akan membahas tentang web hosting. Apa dan bagaimana web hosting tersebut? Berikut akan kita ulas pengertian web hosting, jenis dan tipe tipe web hosting, fitur fitur web hosting.

Pengertian Web Hosting

Web hosting adalah harddisk atau media tempat meletakkan file-file website agar bisa diakses dari internet.
Website yang terdiri dari  berbagai file seperti HTML , CSS, JavaScript dan PHP. Agar dapat diakses dari internet, file-file ini harus diletakkan di sebuah tempat. Tempat inilah yang dimaksud dengan web hosting.

Web hosting dapat disewa dari perusahaan penyedia web host. Jangka waktu sewa ini, ada bulanan, ada tahunan. Harga sewa tergantung layanan yang ditawarkan, seperti ukuran harddisk, besar bandwidth, serta fitur-fitur tambahan lain.
Bentuk fisik dari web hosting berupa komputer server. Umumnya server ini menggunakan sistem operasi Linux, namun kita tidak akan bersentuhan langsung dengan sistem operasi ini.
Di dalam server inilah terdapat aplikasi web server seperti Apache, Nginx, atau LiteSpeed. Web server inilah yang akan memproses pengirimkan file-file website dari harddisk server ke web browser pengunjung.

Jenis dan Tipe-Tipe Web Hosting


Layanan web hosting ada beberapa tipe, jenis jenis tipe dan fungsinya tersebut dibawah ini :

Shared server 

Shared server adalah tipe web hosting yang paling murah, memiliki fitur yang terbatas. Cocok bagi pemula yang baru mulai membangun website pribadi.

Disebut sebagai shared server hosting, karena 1 fisik server digunakan secara bersama-sama (shared). Pengguna di dalam 1 server ini bisa berjumlah puluhan, ratusan, hingga ribuan user. Seluruh user akan berbagi ‘resources’ server seperti CPU dan memory.
Karena 1 server digunakan bersama, harga sewanya juga menjadi terjangkau, berkisar dari belasan ribu rupiah hingga puluhan ribu per bulan.
Dengan harga yang murah, tentu saja shared server juga memiliki kelemahan. Terdapat kemungkinan bahwa salah satu pengguna memakai CPU server secara berlebihan, yang mengakibatkan seluruh pengguna lain merasakan dampaknya. Untuk mengatasi hal ini penyedia web hosting biasanya sudah membatasi jatah dari masing-masing pengguna.

Virtual Private Server (VPS)

Virtual Private Server adalah layanan web hosting yang lebih tinggi daripada shared server. Masih menggunakan satu server  bersama-sama, tapi jumlah user lebih dibatasi.
Selain itu, setiap VPS akan mendapatkan fitur yang mirip dengan 1 fisik server, seperti akses ke root serta pembagian jatah CPU dan memory server yang lebih pasti. Dalam istilah teknisnya, pembagian ini dikenal dengan Virtualisation (yang berbeda dari konsep shared pada shared hosting). Karena memiliki akses yang lebih luas dan resources yang lebih banyak, harga dari VPS juga lebih mahal. VPS cocok jika pengunjung situs anda sudah mencapai kisaran belasan ribu pengunjung setiap harinya.

 

Dedicated Server

Dedicated Server adalah layanan web hosting dimana 1 server digunakan untuk 1 pengguna. Seluruh pemrosesan CPU dan memory server menjadi milik 1 orang.
Server cocok digunakan jika situs sudah memiliki traffic yang mencapai puluhan hingga ratusan ribu pengunjung setiap harinya.

Cloud Server

Cloud Server adalah tipe web hosting yang relatif baru, Terdapat beberapa server (bisa mencapai ribuan) saling terhubung dan menyediakan komputasi gabungan. Dengan demikian, resources yang tersedia nyaris tidak terbatas.
Uniknya, jika tipe server lain membatasi penggunaan dengan limit tertentu, di dalam cloud hosting, kita bisa mengatur penggunaan yang lebih fleksibel.

Istilah - istilah yang sering ditemui ketika membahas web hosting:

Managed dan Unmanaged Server

Managed Server dan Unmanaged Server biasanya terdapat pada VPS dan Dedicated Server.

Managed Server 
Server hosting yang dikelola oleh penyedia jasa web hosting, yaitu software yang digunakan serta dukungan untuk mengatasi beberapa masalah yang bisa terjadi, dikelola penuh oleh perusahaan hosting. Harga managed server ini lebih mahal daripada unmanaged server.

Unmanaged Server 
Server hosting yang sepenuhnya dikelola oleh pengguna, termasuk menginstall aplikasi yang diperlukan (seperti web server, Cpanel, dll) hingga mengatasi masalah software sendiri. Penyedia web hosting biasanya hanya bertanggung jawab pada aspek fisik seperti listrik dan jaringan.
Karena tidak memerlukan dukungan yang lebih, unmanaged server bisa di sewa dengan harga yang lebih murah daripada managed server.

Colocation Server

Fisik server dimiliki oleh pengguna namun pengelolaannya diserahkan kepada jasa web hosting. Umumnya server jenis ini dimiliki oleh perusahaan besar yang tidak mau repot mengurus web server, namun ingin memiliki hardware sendiri agar lebih fleksibel.
Penyedia hosting hanya bertanggung jawab pada perawatan fisik seperti supply listrik dan koneksi jaringan.

Fitur-Fitur Web Hosting


Fitur web hosting yang akan dibahas adalah fitur web hosting untuk shared server web hosting. Yang akan banyak digunakan oleh personal  website.
Shared server web hosting adalah pasar web hosting paling murah sekaligus yang paling banyak di tawarkan. Namun sebelum membeli, ada baiknya kita memperhatikan fitur-fitur yang disediakan:

Kapasitas Harddisk

Ukuran media penyimpanan merupakan salah satu pertimbangan yang paling penting. Semakin besar harddisk, semakin baik. Ukuran media yang disediakan oleh berbagai web hosting saat ini sudah lumayan besar (termasuk untuk paket yang paling murah).
Untuk anda yang menginginkan website pribadi, anda tidak harus terburu-buru untuk mengambil kapasitas harddisk yang besar. Jika ingin memulai web pribadi, cukup ambil kapasitas yang kecil (minimal 500MB). Apabila dikemudian hari butuh penyimpanan yang lebih besar, bisa meminta ‘naik paket’ kepada penyedia hosting.
Beberapa paket web hosting juga menawarkan ukuran harddisk unlimited’ yang artinya ruang kapasitas yang tidak terbatas!
Ukuran kapasitas ‘unlimited’ ini pada dasarnya tetap memiliki batasan. Web hosting akan membatasinya dari hal lain, seperti seberapa banyak file yang bisa disimpan (misalkan: 10000 buah file).
Mengenai seberapa jauh batasan dari kapasitas ‘unlimited’ ini bisa anda tanyakan sewaktu membeli layanan hosting.

Kapasitas Bandwidth

Seberapa besar lalu lintas data dari dan ke web hosting yang disediakan untuk situs anda. Ukuran yang ditawarkan mulai dari beberapa Megabyte per bulan, hingga ratusan Gigabyte per bulan.
Beberapa web hosting juga menyediakan kapasitas unlimited atau unmetered (tidak dihitung), tapi biasanya mereka membatasinya dari FUP (Fair Usage Policy), yakni pemakaian yang dirasa ‘wajar’. Jika anda dianggap telah melebihi pemakaian yang wajar, anda akan diminta untuk naik ke paket yang diatasnya.
Untuk website yang tidak terlalu ramai, kisaran 5 GB per bulan sudah mencukupi.
Namun jika anda menyediakan layanan streaming video/ download file yang langsung diletakkan di web hosting, jatah bandwidth ini akan terkuras dengan cepat. Untuk mengatasinya, letakkan file video tersebut di YouTube dan untuk file download bisa diletakkan di situs file hosting seperti dropbox, atau gdrive. Dengan demikian, proses streaming dan download tidak mengurangi jatah bandwidth.

 

Kemampuan Pemrosesan (CPU dan Memory)

Fitur server seperti CPU dan Memory biasanya tidak dicantumkan oleh webhosting, terutama untuk tipe shared web hosting. Padahal, inilah ‘batasan’ paling dekat yang mungkin terlampaui.
Kapasitas CPU dan Memory web server berhubungan dengan seberapa ‘kuat’ web hosting menangani jumlah pengguna pada saat yang bersamaan (jumlah traffic). Semakin banyak traffic yang ada dalam waktu yang sama semakin besar pula CPU dan Memory server digunakan.
Sebagai contoh, untuk situs yang tidak terlalu ramai (1000 pengunjung per hari), maksimal user pada saat yang bersamaan mungkin hanya 30-40 orang. Jika sudah mencapai 5000 pengunjung per hari, jumlahnya bisa mencapai 100 orang pada saat yang bersamaan. Apabila kita melewati batas yang di bolehkan, web hosting biasanya akan memberikan peringatan bahwa kita melampaui jatah CPU/Memory, dan harus naik ke layanan yang lebih ‘kuat’ seperti VPS.
Penggunaan CPU dan Memory server ini sangat berkaitan dengan konten atau isi website. Apabila website anda hanya terdiri dari beberapa halaman HTML, ini tidak akan membutuhkan banyak CPU/Memory. Namun jika menyediakan layanan streaming video atau kode PHP yang berat, akan membutuhkan kemampuan server yang lebih kuat.

Jumlah Email

Beberapa paket web hosting membatasi  jumlah email yang bisa dibuat .
Jika website untuk keperluan pribadi, jumlah email yang dibutuhkan tidak terlalu banyak, Berbeda dengan website untuk perusahaan yang memerlukan email yang banyak.
Beberapa paket menawarkan jumlah email yang unlimited.
Sebagai alternatif untuk batasan kapasitas email ini, kita juga bisa menggunakan layanan email alternatif dari Google Mail, Yahoo Mail, atau layanan email lainnya.

Jumlah Database

Jika anda membuat website ‘statis’ yang tidak memerlukan database, maka fitur ini tidak jadi masalah. Namun umumnya website ‘dinamis’ memerlukan database untuk menyimpan data. CMS (Content Management System) seperti WordPress dan Joomla juga memerlukan database untuk menyimpan isi website.
Sebagian besar database yang ditawarkan oleh penyedia hosting adalah MySQL. Karena memang MySQL adalah database server yang paling umum digunakan untuk situs online saat ini. Jika anda butuh jenis database lain seperti ProgestSQL, atau bahkan Oracle, silahkan tanya sebelum membeli.
Beberapa web hosting juga membatasi jumlah database yang bisa dibuat. Ada yang cuma 1 database, 5 database, 10 atau unlimited. Jumlah database yang besar akan berguna jika anda berencana membuat beberapa situs/ sub situs dalam 1 hosting.
Walaupun demikian, CMS seperti wordpress menyediakan fitur agar kita bisa menggunakan 1 database untuk beberapa situs.

Jumlah Addon Domain dan Sub Domain

Fasilitas ini hanya dibutuhkan jika anda berencana membuat beberapa website dalam satu hosting yang sama.
Addon Domain adalah fitur untuk menambahkan website yang berbeda ke dalam hosting yang sama. Sebagai contoh, anda bisa membeli 1 paket web hosting yang digunakan untuk 3 website, seperti www.website1.com, www.website2.com, dan www.website3.com. Dengan catatan web hosting tersebut memperbolehkan hal ini.
Untuk paket web hosting termurah biasanya hanya mendukung 1 addon domain. Dengan kata lain anda tidak bisa menambahkan website lain di web hosting tersebut (hanya boleh 1 website saja). Untuk paket yang lebih besar ada yang membolehkan 5 addon domain, hingga unlimited.
Sub Domain adalah ‘anak’ dari website anda saat ini.

Versi PHP dan MySQL

Walaupun relatif jarang, masih terdapat web hosting yang menggunakan versi PHP ‘jadul’ seperti PHP 4 dan database MySQL 4. Umumnya versi PHP dan MySQL yang update diperlukan jika anda membuat website yang menggunakan fitur-fitur PHP terbaru atau menggunakan CMS PHP seperti WordPress.
Sebaiknya anda juga mencari tahu versi PHP paling rendah yang bisa didukung oleh CMS tersebut. Sebagai contoh, WordPress memerlukan minimal PHP 5.2.4 dan MySQL 5.0.

Garansi Uptime

Uptime adalah lama waktu sebuah web server untuk ‘online’. Tidak ada hal yang lebih mengesalkan apabila server web hosting yang kita sewa sering ‘down’, alias tidak bisa diakses.
Umumnya web hosting membuat garansi uptime 99,9%. Yang berarti mereka menjamin website kita hanya ‘down’ sekitar beberapa menit dalam 1 tahun. Biasanya waktu ini digunakan untuk maintenance server.
Anda bisa menanyakan garansi uptime ini pada saat ingin membeli web hosting, dan apa kompensasinya jika sampai down.

Lokasi Server

Lokasi server adalah lokasi fisik dari web server berada. Lokasi ini menjadi pertimbangan dalam membangun website.
Secara teori, sebuah website berbahasa Indonesia yang servernya berada di Indonesia akan lebih cepat diakses daripada website yang servernya berada di luar negeri (seperti di Amerika). Namun dalam prakteknya kecepatan ini tidak akan begitu terasa. Kecuali anda membuat website kelas korporate yang sangat mementingkan kecepatan.
Selain itu banyak faktor lain yang bisa mempengaruhi kecepatan sebuah website, seperti banyaknya gambar yang ditampilkan. Biasanya paket hosting yang servernya berada di Indonesia akan sedikit lebih mahal dibandingkan dengan server yang berada di luar negeri.

Aplikasi Control Panel

Aplikasi Control Panel merujuk kepada software yang digunakan untuk mengatur konfigurasi web hosting. Software yang paling populer adalah CPanel.
Beberapa paket hosting murah juga ada yang menyediakan software alternatif selain Cpanel, namun karena tidak terlalu populer, agak susah menemukan dokumentasinya. Ini karena CPanel adalah aplikasi berbayar (yang harus dibayar oleh pihak web hosting).